Dalamsebuah hadis, Rasulullah ๏ทบ bersabda: ุงู„ู…ุฑุก ุนู„ู‰ ุฏูŠู† ุฎู„ูŠู„ู‡ ูู„ูŠู†ุธุฑ ุฃุญุฏูƒู… ู…ู† ูŠุฎุงู„ู„ "Agama seseorang tergantung dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian memerhatikan, siapa yang dia jadikan teman dekatnya." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

ุนู† ุฃุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุฃูŽู† ุงู„ู†ุจูŠู‘ูŽ -ุตูŽู„ู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆุณูŽู„ู‘ูŽู…- ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู†ู ุฎูŽู„ููŠู„ูู‡ูุŒ ููŽู„ู’ูŠูŽู†ู’ุธูุฑ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู… ู…ูŽู†ู’ ูŠูุฎูŽุงู„ูู„ยป. [ุญุณู†] - [ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆุฃุญู…ุฏ] ุงู„ู…ุฒูŠู€ู€ุฏ ... Dari Abu Hurairah -raแธiyallฤhu 'anhu-, bahwasanya Nabi -แนฃallallฤhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya. Oleh karena itu, hendaklah seseorang dari kalian memperhatikan siapa yang dia jadikan teman dekatnya." Hadis hasan - Diriwayatkan oleh Tirmiลผi Uraian Hadis Abu Hurairah -raแธiyallฤhu 'anhu- ini menunjukkan bahwa manusia itu tergantung kebiasaan, jalur dan perjalanan hidup sahabatnya. Demi kehati-hatian dalam urusan agama dan akhlaknya, hendaklah seseorang memperhatikan dan melihat siapa yang ia jadikan sahabatnya. Jika ada orang yang diridai agama dan akhlaknya, maka jadikanlah teman, dan jika tidak maka jauhilah. Sesungguhnya tabiat itu laksana pencuri, dan persahabatan memberi pengaruh terhadap perbaikan dan kerusakan keadaan. Kesimpulannya, hadis ini menunjukkan bahwa sepatutnya manusia bersahabat dengan orang-orang baik karena hal itu mengandung kebaikan. Terjemahan Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis Sawahili Tampilkan Terjemahan PengaruhTeman Bergaul yang BaikTeman bergaul dan lingkungan yang Islami, sungguh sangat mendukung seseorang menjadi lebih baik dan bisa terus istiqomah. Seb
Dari Abu Musa Al-Asyโ€™ariy radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabdaู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ููŠุณู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽูˆู’ุกู ูƒูŽุญูŽุงู…ูู„ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ูƒู ูˆูŽู†ูŽุงููุฎู ุงู„ู’ูƒููŠุฑู ุŒ ููŽุญูŽุงู…ูู„ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ูƒู ุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูุญู’ุฐููŠูŽูƒูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุจู’ุชูŽุงุนูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุŒ ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฌูุฏูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุฑููŠุญู‹ุง ุทูŽูŠู‘ูุจูŽุฉู‹ ุŒ ูˆูŽู†ูŽุงููุฎู ุงู„ู’ูƒููŠุฑู ุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูุญู’ุฑูู‚ูŽ ุซููŠูŽุงุจูŽูƒูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฌูุฏูŽ ุฑููŠุญู‹ุง ุฎูŽุจููŠุซูŽุฉ โ€œPermisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.โ€ HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628Wahai saudariku, demikianlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan petunjuk kepada kita agar senantiasa memilih teman-teman yang shalih dan waspada dari teman-teman yang buruk. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan contoh dengan dua permisalan ini dalam rangka menjelaskan bahwa seorang teman yang shalih akan memberikan manfaat bagi kita di setiap saat kita bersamanya. Sebagaimana penjual minyak wangi yang akan memberikan manfaat bagi kita, berupa pemberian minyak wangi, atau minimal jika kita duduk bersamanya, kita akan mencium bau Berteman dengan Orang yang ShalihBerteman dengan teman yang shalih, duduk-duduk bersamanya, bergaul dengannya, mempunyai keutamaan yang lebih banyak dari pada keutamaan duduk dengan penjual minyak wangi. Karena duduk dengan orang shalih bisa jadi dia akan mengajari kita sesuatu yang bermanfaat untuk agama dan dunia kita serta memberikan nashihat-nashihat yang bermanfaat bagi kita. Atau dia akan memberikan peringatan kepada kita agar menghindari perkara-perkara yang membahayakan yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa berakhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya. Bahjah Quluubil Abrar, 119Jika kita tidak mendapat manfaat di atas, minimal masih ada manfaat yang bisa kita peroleh ketika berteman dengan orang yang shalih, yaitu kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatan jelek dan maksiat. Teman yang shalih akan selalu menjaga persahabatan, senantiasa mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, berusaha menghilangkan keburukan. Dia juga akan menjaga rahasia kita, baik ketika kita bersamanya maupun tidak. Dia akan memberikan manfaat kepada kita berupa kecintaannya dan doanya pada kita, baik kita masih hidup maupun setelah mati. Bahjatu Quluubil Abrar, 119Wahai saudariku, sungguh manfaat berteman dengan orang yang shalih tidak terhitung banyaknya. Dan begitulah seseorang, akan dinilai sesuai dengan siapakah yang menjadi teman dekatnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamุงู„ู…ุฑุก ุนู„ู‰ ุฏูŠู† ุฎู„ูŠู„ู‡ ูู„ูŠู†ุธุฑ ุฃุญุฏูƒู… ู…ู† ูŠุฎุงู„ู„ โ€œSeseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.โ€ HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927Bahaya Teman yang BurukJika berteman dengan orang yang shalih dapat memberikan manfaat yang sangat banyak, maka berteman dengan teman yang buruk memberikan akibat yang sebaliknya. Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan bagi orang yang bergaul bersamanya. Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik sadar ataupun tidak sadar. Bahjatu Qulubil Abrar, 120Oleh karena itulah, sungguh di antara nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba yang beriman adalah Allah memberinya taufiq berupa teman yang baik. Sebaliknya, di antara ujian bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk. Bahjah Qulubil Abrar, 120Berteman dengan orang shalih akan memperoleh ilmu yang bermanfaat, akhlak yang utama dan amal yang shalih. Adapun berteman dengan orang yang buruk akan mencegahnya dari hal itu Sampai MenyesalAllah Taโ€™ala berfirmanูˆูŽูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ูŠูŽุนูŽุถู‘ู ุงู„ุธู‘ูŽุงู„ูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู„ู ูŠูŽุง ู„ูŽูŠู’ุชูŽู†ููŠ ุงุชู‘ูŽุฎูŽุฐู’ุชู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ุณูŽุจููŠู„ู‹ุง ูŠูŽุง ูˆูŽูŠู’ู„ูŽุชูŽู‰ ู„ูŽูŠู’ุชูŽู†ููŠ ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุชู‘ูŽุฎูุฐู’ ููู„ูŽุงู†ู‹ุง ุฎูŽู„ููŠู„ู‹ุง ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุถูŽู„ู‘ูŽู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุฅูุฐู’ ุฌูŽุงุกูŽู†ููŠ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ู„ูู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ุฎูŽุฐููˆู„ู‹ุง โ€œDan ingatlah hari ketika itu orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata โ€œAduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan sifulan itu teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.โ€ QS. Al Furqan 27-29.Sebagaimana yang sudah masyhur di kalangan ulama ahli tafsir, yang dimaksud dengan orang yang dzalim dalam ayat ini adalah Uqbah bin Abi Muโ€™ith, sedangkan si fulan yang telah menyesatkannya dari petunjuk Al Qurโ€™an adalah Umayyah bin Khalaf atau saudaranya Ubay bin Khalaf. Akan tetapi secara umum, ayat ini juga berlaku bagi setiap orang yang dzalim yang telah memilih mengikuti shahabatnya untuk kembali kepada kekafiran setelah datang kepadanya hidayah Islam. Sampai akhirnya dia mati dalam keadaan kafir sebagaimana yang terjadi pada Uqbah bin Abi Muโ€™ith. Adhwaโ€™ul Bayan, 6/45Begitulah Allah Taโ€™ala telah menjelaskan betapa besarnya pengaruh seorang teman dekat bagi seseorang, hingga seseorang dapat kembali kepada kekafiran setelah dia mendapatkan hidayah islam disebabkan pengaruh teman yang buruk. Oleh karena itulah sudah sepantasnya setiap dari kita waspada dari teman-teman yang mempunyai perangai saudariku, ingin ku kutipkan sedikit nashihat yang semoga bermanfaat untukku maupun untuk dirimu. Nashihat ini berasal dari seorang ulama bernama Ibnu Qudamah Al Maqdisiyโ€œKetahuilah, Sungguh tidaklah pantas seseorang menjadikan semua orang sebagai temannya. Akan tetapi sepantasnya dia memilih orang yang bisa dijadikan sebagai teman, baik dari segi sifatnya, perangainya, ataupun apa saja yang bisa menimbulkan keinginan untuk berteman dengannya. Sifat ataupun perangai tersebut hendaknya sesuai dengan manfaat yang dicari dari hubungan pertemanan. Ada orang yang berteman karena tujuan dunia, seperti karena ingin memanfaatkan harta, kedudukan ataupun hanya sekedar bersenang-senang bersama dan ngobrol bersama, akan tetapi hal ini bukanlah tujuan kita. Ada pula orang yang berteman untuk tujuan agama, dalam hal ini terdapat pula tujuan yang berbeda-beda. Di antara mereka ada yang bertujuan dapat memanfaatkan ilmu dan amalnya, ada pula yang ingin mengambil manfaat dari hartanya, dengan tercukupinya kebutuhan ketika berada dalam kesempitan. Secara umum, kesimpulan orang yang bisa dijadikan sebagai teman hendaknya dia mempunyai lima kriteria berikut Berakal cerdas, berakhlak baik, tidak fasiq, bukan ahli bidโ€™ah dan tidak rakus terhadap dunia. Kecerdasan merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang dungu, karena orang yang dungu terkadang dia ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu. Akhlak baik, hal ini juga sebuah keharusan. Karena terkadang orang yang cerdas jika ia sedang marah dan emosi dapat dikuasai oleh hawa nafsunya. Maka tidaklah baik berteman dengan orang yang cerdas tapi tidak berakhlak. Sedangkan orang yang fasiq, dia tidaklah mempunyai rasa takut kepada Allah. Dan orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, kamu tidak akan selamat dari tipu dayanya, disamping dia juga tidak dapat dipercaya. Adapun ahli bidโ€™ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan jeleknya kebidโ€™ahannya. Mukhtashor Minhajul Qashidin, 2/ 36-37Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat untukku dan untukmu saudarikuโ€ฆAmiin โ€ฆ*** Penyusun Latifah Ummu Zaid Murajaah Ustadz Ammi Nur BaitsRujukanBahjatu Qulubil Abrar, syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Saโ€™diy, Maktabah Al Imam Al Wadiโ€™iy, Shanโ€™aaAdhwaโ€™ul Bayan, Muhammad Al Amin Asy-Syinqithi, Darul-Fikr lith-thobaโ€™ah wan-nasyr wat-tauziโ€™, Beirut Maktabah Asy-SyamilahMukhtashor minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah Al Maqdisiy. Maktabah Asy-Syamilah
Kualitasagama seseorang tergantung agama temannya. Permisalan Seorang Teman. Kerusakan yang terjadi pada remaja saat ini, mulai dari pergaulan bebas, minum obat-obatan terlarang, tawuran, dan kenakalan lainnya adalah dampak dari salah memilih teman. Juga sebaliknya jika kita dapati remaja yang hidup dalam kebaikan maka bisa dipastikan adanya Dalam pertemanan kadang kita menganggap seorang teman itu menjadi dekat karena sudah lama kenal dengannya. Namun, belum tentu teman kita menganggapnya sama, mungkin dia tidak merasa kita sudah benar-benar dekat dengannya. Hal itu pun membuat kamu jadi kecewa. Nah, tapi ada tanda-tandan kalau dia benar-benar teman dekat kamu atau tidak. Berikut adalah 5 tanda seseorang tidak menganggap kamu sebagai teman dekatnya. 1. Tidak pernah cerita tentang pribadinya Kalau dia memang teman dekat kamu, pasti akan menceritakan apa saja hal-hal pribadinya walaupun itu bukan cuma masalah. Sedangkan kamu mungkin sering bercerita kepadanya urusan pribadimu ataupun persoalan cinta. Berarti dia memang bukan teman dekatmu. 2. Tidak tahu tentang dirimu Seorang teman dekat itu pasti tahu apa yang kita suka atau enggak, karena memang dia sering melihat dan mengamati kita setiap waktu. Misalnya, dia tahu apa makanan favorit sampai film kesukaan kita. Namun, kalau dia tidak tahu tentang dirimu itu, maka dia bukanlah teman dekatmu yang memang tidak mencari tahu siapa dirimu lebih lanjut. 3. Tidak pernah jalan denganmu Teman dekat itu pasti sering dong jalan kemana-mana hanya berdua saja. Contohnya, seperti sering nongkrong bersama, ke mall, atau nonton film. Tapi kalau kamu selama ini berteman dengannya dan tidak pernah menghabiskan waktu bersama, jangan dulu anggapnya sebagai teman dekat kamu. 4. Berbicara dengan bahasa formal atau kaku Kamu juga bisa mengetahui seseorang itu teman dekatmu dari gaya bicaranya. Biasanya seorang teman dekat itu saat ngobrol denganmu menggunakan bahasa yang santai, ringan, dan juga ada humornya. Begitu juga sebaliknya, dia yang tidak menilai kamu sebagai teman dekatnya cenderung berbicara dengan bahasa yang formal. Jika kamu tahu dia memang bukan teman dekatmu, lebih baik jangan lagi mencoba dekat dengannya. Karena nanti kamu akan selalu merasa dijauhi. 5. Tidak memberitahu kamu saat ada masalah Ketika dia ada sebuah masalah, tapi kamu orang yang terlambat tahu akan hal itu. Bahkan, kamu tahunya dia mendapat masalah itu dari orang lain. Kalau dia memang teman dekatmu, seharusnya kamu adalah orang pertama yang dia cari untuk curhat denganmu. Nah, itulah 5 tanda seseorang tidak menganggap kamu sebagai teman. Penting untuk mengetahui dia adalah teman dekatmu atau tidak. Karena jangan sampai selama ini kamu sudah menganggapnya sebagai teman dekat, padahal dia tidak menganggapnya demikian.

Agama seseorang tergantung dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian memerhatikan, siapa yang dia jadikan teman dekatnya." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam

Pepatah Arab menyatakan, โ€œanli marโ€™i la tasโ€™al, wasโ€™al an qoriinihi fainna qoriina bil muqorini yaqtadi.โ€ Jika ingin tahu seseorang, jangan Tanya dirinya, tetapi tanyalah temannya dan keadaan temannya. Terjemahan bebasnya adalah, setiap teman meniru temannya. Bila kita berada pada suatu kaum maka bertemanlah dengan orang yang terbaik dari mereka. Dan janganlah berteman dengan orang yang rendahhina, niscaya kita akan hina bersama orang yang hina. Lebih dari itu Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wasallam ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… telah menegaskan dalam sabdanya bahwa ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู’ู†ู ุฎูŽู„ููŠู„ูู‡ู ููŽู„ู’ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู’ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ู…ูŽู†ู’ ูŠูุฎูŽุงู„ูู„ู โ€œSeseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya.โ€ HR. Ahmad. Abud Dardaโ€™ berkata, di antara bentuk kecerdasan seseorang adalah selektif dalam memilih teman berjalan, teman bersama, dan teman duduknya. Sebab teman itu boleh dikatakan adalah teman akrab. Teman yang dalam perjalanan hidup nanti akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir, watak, perilaku, dan kebiasaan. Jika teman kita baik, insya Allah kita akan terkondisikan ikut baik dan sebaliknya. Semoga bermanfaat Yuk salurkan infak dan shodakoh anda melalui lazis nurul hadid โ˜Ž informasi layanan 0813-2460-6511 0853-2424-4446 ๐Ÿ’ฐinfak dan donasi bisa disalurkan melalui no rek di bawah ini BRI4270-01-033419-53-8a/n yayasan nurul hadid 4270-01-030854-53-5a/n Sholeh Maulana ๐Ÿ“ฑtemukan juga kami di Facebooklaznuha Twiterlaznuha Instagramlaznuha Telegramlaznuha laznuha
195Likes, 3 Comments - Universitas Muslim Indonesia (@umimakassar) on Instagram: "#repost @amfai_99 ใƒปใƒปใƒป "Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat"
Dari Abu Musa Al-Asyโ€™ariy radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ููŠุณู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽูˆู’ุกู ูƒูŽุญูŽุงู…ูู„ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ูƒู ูˆูŽู†ูŽุงููุฎู ุงู„ู’ูƒููŠุฑู ุŒ ููŽุญูŽุงู…ูู„ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ูƒู ุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูุญู’ุฐููŠูŽูƒูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุจู’ุชูŽุงุนูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุŒ ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฌูุฏูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุฑููŠุญู‹ุง ุทูŽูŠู‘ูุจูŽุฉู‹ ุŒ ูˆูŽู†ูŽุงููุฎู ุงู„ู’ูƒููŠุฑู ุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูุญู’ุฑูู‚ูŽ ุซููŠูŽุงุจูŽูƒูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฌูุฏูŽ ุฑููŠุญู‹ุง ุฎูŽุจููŠุซูŽุฉ โ€œPermisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.โ€ HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628 Wahai saudariku, demikianlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan petunjuk kepada kita agar senantiasa memilih teman-teman yang shalih dan waspada dari teman-teman yang buruk. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan contoh dengan dua permisalan ini dalam rangka menjelaskan bahwa seorang teman yang shalih akan memberikan manfaat bagi kita di setiap saat kita bersamanya. Sebagaimana penjual minyak wangi yang akan memberikan manfaat bagi kita, berupa pemberian minyak wangi, atau minimal jika kita duduk bersamanya, kita akan mencium bau wangi. Manfaat Berteman dengan Orang yang Shalih Berteman dengan teman yang shalih, duduk-duduk bersamanya, bergaul dengannya, mempunyai keutamaan yang lebih banyak dari pada keutamaan duduk dengan penjual minyak wangi. Karena duduk dengan orang shalih bisa jadi dia akan mengajari kita sesuatu yang bermanfaat untuk agama dan dunia kita serta memberikan nashihat-nashihat yang bermanfaat bagi kita. Atau dia akan memberikan peringatan kepada kita agar menghindari perkara-perkara yang membahayakan kita. Teman yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa berakhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya. Bahjah Quluubil Abrar, 119 Jika kita tidak mendapat manfaat di atas, minimal masih ada manfaat yang bisa kita peroleh ketika berteman dengan orang yang shalih, yaitu kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatan jelek dan maksiat. Teman yang shalih akan selalu menjaga persahabatan, senantiasa mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, berusaha menghilangkan keburukan. Dia juga akan menjaga rahasia kita, baik ketika kita bersamanya maupun tidak. Dia akan memberikan manfaat kepada kita berupa kecintaannya dan doanya pada kita, baik kita masih hidup maupun setelah mati. Bahjatu Quluubil Abrar, 119 Wahai saudariku, sungguh manfaat berteman dengan orang yang shalih tidak terhitung banyaknya. Dan begitulah seseorang, akan dinilai sesuai dengan siapakah yang menjadi teman dekatnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ุงู„ู…ุฑุก ุนู„ู‰ ุฏูŠู† ุฎู„ูŠู„ู‡ ูู„ูŠู†ุธุฑ ุฃุญุฏูƒู… ู…ู† ูŠุฎุงู„ู„ โ€œSeseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.โ€ HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927 Bahaya Teman yang Buruk Jika berteman dengan orang yang shalih dapat memberikan manfaat yang sangat banyak, maka berteman dengan teman yang buruk memberikan akibat yang sebaliknya. Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan bagi orang yang bergaul bersamanya. Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik sadar ataupun tidak sadar. Bahjatu Qulubil Abrar, 120 Oleh karena itulah, sungguh di antara nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba yang beriman adalah Allah memberinya taufiq berupa teman yang baik. Sebaliknya, di antara ujian bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk. Bahjah Qulubil Abrar, 120 Berteman dengan orang shalih akan memperoleh ilmu yang bermanfaat, akhlak yang utama dan amal yang shalih. Adapun berteman dengan orang yang buruk akan mencegahnya dari hal itu semua. Jangan Sampai Menyesal Allah Taโ€™ala berfirman ูˆูŽูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ูŠูŽุนูŽุถู‘ู ุงู„ุธู‘ูŽุงู„ูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู„ู ูŠูŽุง ู„ูŽูŠู’ุชูŽู†ููŠ ุงุชู‘ูŽุฎูŽุฐู’ุชู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ุณูŽุจููŠู„ู‹ุง ูŠูŽุง ูˆูŽูŠู’ู„ูŽุชูŽู‰ ู„ูŽูŠู’ุชูŽู†ููŠ ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุชู‘ูŽุฎูุฐู’ ููู„ูŽุงู†ู‹ุง ุฎูŽู„ููŠู„ู‹ุง ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุถูŽู„ู‘ูŽู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุฅูุฐู’ ุฌูŽุงุกูŽู†ููŠ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ู„ูู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ุฎูŽุฐููˆู„ู‹ุง โ€œDan ingatlah hari ketika itu orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata โ€œAduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan sifulan itu teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.โ€ QS. Al Furqan 27-29. Sebagaimana yang sudah masyhur di kalangan ulama ahli tafsir, yang dimaksud dengan orang yang dzalim dalam ayat ini adalah Uqbah bin Abi Muโ€™ith, sedangkan si fulan yang telah menyesatkannya dari petunjuk Al Qurโ€™an adalah Umayyah bin Khalaf atau saudaranya Ubay bin Khalaf. Akan tetapi secara umum, ayat ini juga berlaku bagi setiap orang yang dzalim yang telah memilih mengikuti shahabatnya untuk kembali kepada kekafiran setelah datang kepadanya hidayah Islam. Sampai akhirnya dia mati dalam keadaan kafir sebagaimana yang terjadi pada Uqbah bin Abi Muโ€™ith. Adhwaโ€™ul Bayan, 6/45 Begitulah Allah Taโ€™ala telah menjelaskan betapa besarnya pengaruh seorang teman dekat bagi seseorang, hingga seseorang dapat kembali kepada kekafiran setelah dia mendapatkan hidayah islam disebabkan pengaruh teman yang buruk. Oleh karena itulah sudah sepantasnya setiap dari kita waspada dari teman-teman yang mempunyai perangai buruk. Penutup Wahai saudariku, ingin ku kutipkan sedikit nashihat yang semoga bermanfaat untukku maupun untuk dirimu. Nashihat ini berasal dari seorang ulama bernama Ibnu Qudamah Al Maqdisiy โ€œKetahuilah, Sungguh tidaklah pantas seseorang menjadikan semua orang sebagai temannya. Akan tetapi sepantasnya dia memilih orang yang bisa dijadikan sebagai teman, baik dari segi sifatnya, perangainya, ataupun apa saja yang bisa menimbulkan keinginan untuk berteman dengannya. Sifat ataupun perangai tersebut hendaknya sesuai dengan manfaat yang dicari dari hubungan pertemanan. Ada orang yang berteman karena tujuan dunia, seperti karena ingin memanfaatkan harta, kedudukan ataupun hanya sekedar bersenang-senang bersama dan ngobrol bersama, akan tetapi hal ini bukanlah tujuan kita. Ada pula orang yang berteman untuk tujuan agama, dalam hal ini terdapat pula tujuan yang berbeda-beda. Di antara mereka ada yang bertujuan dapat memanfaatkan ilmu dan amalnya, ada pula yang ingin mengambil manfaat dari hartanya, dengan tercukupinya kebutuhan ketika berada dalam kesempitan. Secara umum, kesimpulan orang yang bisa dijadikan sebagai teman hendaknya dia mempunyai lima kriteria berikut Berakal cerdas, berakhlak baik, tidak fasiq, bukan ahli bidโ€™ah dan tidak rakus terhadap dunia. Kecerdasan merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang dungu, karena orang yang dungu terkadang dia ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu. Akhlak baik, hal ini juga sebuah keharusan. Karena terkadang orang yang cerdas jika ia sedang marah dan emosi dapat dikuasai oleh hawa nafsunya. Maka tidaklah baik berteman dengan orang yang cerdas tapi tidak berakhlak. Sedangkan orang yang fasiq, dia tidaklah mempunyai rasa takut kepada Allah. Dan orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, kamu tidak akan selamat dari tipu dayanya, disamping dia juga tidak dapat dipercaya. Adapun ahli bidโ€™ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan jeleknya kebidโ€™ahannya. Mukhtashor Minhajul Qashidin, 2/ 36-37 Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat untukku dan untukmu saudarikuโ€ฆ Amiin โ€ฆ *** Penyusun Latifah Ummu Zaid Murajaah Ustadz Ammi Nur Baits Rujukan Bahjatu Qulubil Abrar, syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Saโ€™diy, Maktabah Al Imam Al Wadiโ€™iy, Shanโ€™aa Adhwaโ€™ul Bayan, Muhammad Al Amin Asy-Syinqithi, Darul-Fikr lith-thobaโ€™ah wan-nasyr wat-tauziโ€™, Beirut Maktabah Asy-Syamilah Mukhtashor minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah Al Maqdisiy. Maktabah Asy-Syamilah Makahendaklah salah seorang dari kamu memperhatikan dengan siapa ia berteman" (HR. Tirmidzi). Dua dalil tersebut cukup kiranya menjadi dasar untuk berhati-hati dalam memilih teman. Karena sangat dimungkinkan seseorang terpengaruh oleh akhlak dari teman dekatnya. ๏ปฟ28views, 4 likes, 0 loves, 0 comments, 5 shares, Facebook Watch Videos from Komunitas Muslimah Tarakan: Karena agama seseorang itu tergantung agama teman dekatnya kata Rasulullah shallallahu alaihi .
  • h6d9ocl4lg.pages.dev/82
  • h6d9ocl4lg.pages.dev/366
  • h6d9ocl4lg.pages.dev/261
  • h6d9ocl4lg.pages.dev/358
  • h6d9ocl4lg.pages.dev/301
  • h6d9ocl4lg.pages.dev/12
  • h6d9ocl4lg.pages.dev/94
  • h6d9ocl4lg.pages.dev/25
  • h6d9ocl4lg.pages.dev/340
  • seseorang tergantung teman dekatnya